Universitas Terbaik di Indonesia 2017 Versi 4ICU

Assalamualaikum. Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2017 Vesi 4ICU. Sebelumnya saya pernah menulis UniversitasTerbaik di Indonesia Tahun 2016, kali ini saya akan mengupdate daftar universitas terbaik tahun 2017. Setelah menentukan program studi yang akan dipilih di SNMPTN, pastinya tahap selanjutnya adalah memilih universitas atau kampus yang akan dituju. Mungkin daftar universitas dibawah ini bisa menjadi pilihan kalian. Baca: Tips dan Trik Lulus SNMPTN 2018
Universitas Terbaik di Indonesia 2017
Universitas Terbaik di Indonesia 2017

Banyak lembaga yang membuat pemeringkatan universitas terbaik, seperti Universitas Terbaik di Indonesia Versi Kemenristekdikti. Lalu apa yang membedakan 4ICU dengan yang lain? 4ICU adalah suatu search engine yang menilai kepopuleran sebuah universitas dari sisi website resmi universitas tersebut. 4ICU menggunakan algoritma dari lima webmetric, yaitu Google Page Rank, Alexa Traffic Rank. Majestic SEO Referring Domains, Majestic SEO Citation Flow dan Majestic SEO Trust Flow. Berikut Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2017 Vesi 4ICU:
  1. Universitas Indonesia
  2. Universitas Gadjah Mada
  3. Institut Teknologi Bandung
  4. Universitas Diponegoro
  5. Institut Pertanian Bogor
  6. Universitas Sebelas Maret
  7. Universitas Brawijaya
  8. Universitas Negeri Yogyakarta
  9. Universitas Padjajaran
  10. Universitas Airlangga
  11. Universitas Pendidikan Indonesia
  12. Universitas Sumatera Utara
  13. Universitas Mercu Buana
  14. Universitas Telkom
  15. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Disin saya hanya menuliskan 15 Universitas saja, bagi yang ingin tahu daftar lengkapnya bisa mengunjungi http://www.4icu.org/id/. Sekian, semoga bermanfaat.

Dapet 4,2 Juta Cuman Modal IPK + Niat

Assalamualaikum. Dapet 4,2 Juta, Cuman Modal IPK + Niat. Dilihat dari judulnya apakah ada yang sudah terbayang topik apa yang akan saya ceritakan disini? Jadi Asisten Dosen? Bukan. Jadi guru les? Bukan juga. Yang akan saya ceritakan disini adalah pengalaman mendapatkan beasiswa yang belum lama ini saya dapatkan.

Banyak mahasiswa berlomba-lomba untuk mendapatkan beasiswa, baik yang nominalnya kecil, sedang, sampai yang tinggi. Namun untuk mendapatkan beasiswa dengan nominal yang besar biasanya banyak tahapan yang harus kita tempuh. Mulai dari pendaftaran online, mengirimkan berkas-berkas, wawancara, dll. Ribet? Menurut saya pribadi, iya. Namun bagi kalian yang bersungguh-sungguh pasti tahapan-tahapan tersebut akan dilalui dengan mudah, apalagi jika sampai diterima beasiswa. Saya sendiri termasuk orang yang malas mengikuti tahapan-tahapan tersebut, untuk pendaftaran online dan pengiriman berkas masih oke lah bisa saya ikuti. Tapi jika sudah proses wawancara dan lainnya saya sudah malas.

Namun di semester empat kemarin saya menemukan pendaftaran beasiswa yang gak ribet alurnya. Cuman modal IPK + Niat bisa dapat beasiswa. Maksud niat disini adalah niat untuk mempersiapkan berkas-berkasnya. Berkas yang harus disiapkan di beasiswa ini pun tidak sebanyak beasiswa lainnya yang pernah saya ikuti, hanya saja di beasiswa ini kita harus membuat PKM. Lalu untuk IPK minimal diatas 2,75. Beasiswa tersebut adalah Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) 2017 dari Kemenristekdikti. Untuk yang ingin tahu info lebih lengkapnya bisa mengunjungi situs dikti. Beasiswa PPA Dikti ini sudah bisa diikuti oleh mahasiswa yang duduk di semester 2, jadi untuk mahasiswa baru saya rasa beasiswa ini layak untuk dicoba.

Cara mendapatkan beasiswa PPA
Cara mendapatkan beasiswa PPA
Kenapa saya memilih beasiswa PPA bukan beasiswa yang lain? Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, saya gak mau ribet. Dan yang kedua, saya lihat tahun lalu banyak mahasiswa yang diterima beasiswa ini. Hampir setiap kelas ada, jadi saya memanfaatkannya. Terbukti dikelas saya ada tiga orang pendaftar dan ketiganya alhamdulillah diterima.

Sebenarnya sampai saat ini (21 Juni 2017), beasiswa PPA ini belum cair. Tidak ada keterangan kapan akan ditransfer ke rekening mahasiswa, jadi saya harus mengeceknya apakah sudah cair atau belum. Mungkin setelah lebaran baru cair Aamiin. Untuk besaran dana yang saya terima pun saya masih ragu, di situs dikti tertera 400.000 rupiah perbulan atau 4,8 Juta per tahun. Tetapi tahun lalu teman saya mendapatkan 4,2 Juta. Saya tidak terlalu memikirkannya, yang penting saya bisa membantu meringankan beban orang tua saya untuk membayar UKT.
Pengumuman Beasiswa PPA 2017
Pengumuman Beasiswa PPA 2017
Bagaimana apakah tertarik untuk mengikuti beasiswa PPA tahun depan? Cuman modal IPK + Niat bisa dapat 4,2 juta. Sekian, semoga bermanfaat.


Alhamdulillah Gak Salah Pilih

Assalamualaikum, sudah hampir satu tahun saya tidak mengupdate atau mengurus blog ini. Banyak kesibukan di dunia nyata, sibuk ngerjain tugas lebih tepatnya haha. Kali ini saya membawa warna baru untuk mengisi blog ini, saya akan menambahkan kategori “Cerita Kampus”. Isinya adalah cerita kehidupan saya didunia perkuliahan, “Apa sih ga penting banget -_-“ ya, memang tidak penting dan tidak ada hubungannya dengan tips trik lulus SNMPTN 2018 atau tentang review dan prospek kerja jurusan yang biasa saya tulis. Harapan saya dengan adanya cerita kampus bisa menghibur para pengunjung dan memberikan gambaran bagaimana kehidupan di kampus. Jadi untuk yang kepo atau membayangkan bagaimana dunia perkuliahan mungkin bisa sedikit terbayang. Percayalah, kehidupan di kampus yang sesungguhnya beda dengan apa yang kalian liat di ftv.

Arus Kuat atau Arus Lemah
Arus Kuat atau Arus Lemah
Balik lagi ke judul “Alhamdulillah Gak Salah Pilih”, saya tidak akan bercerita tentang salah pilih jurusan/prodi. Ini naik satu tingkat, yaitu pemilihan konsentrasi atau penjurusan. Untuk yang belum tahu apa itu penjurusan atau konsentrasi saya akan jelaskan sedikit. Pada saat kalian akan naik ke kelas 11 SMA kalian dihadapkan untuk memilih jurusan kan? IPA atau IPS. Kalian memilih sesuai minat dan bakat kalian. Nah, setelah kuliah pun sama ada peminatan lagi dalam program studi yang kalian pilih.

Sudah paham arti penjurusan? Oke saya mulai ceritanya. Jujur saat SMA saya tidak tahu jika ada penjurusan “lagi” didalam program studi (mungkin tidak semua jurusan ada). Yang saya tahu hanyalah fakultas, dan ada beberapa prodi di fakultas tersebut. Jadi ketika saya memillih untuk masuk ke Teknik Elektro saya berfikir bahwa saya dan teman-teman sekelas akan belajar mata kuliah yang sama sampai lulus. Tapi ternyata tidak, di semester empat (mungkin tiap universitas berbeda) ada pemilihan konsentrasi. Dimana untuk prodi saya ada dua konsentrasi, Teknik Tenaga Listrik dan Teknik Telekomunikasi. Setelah tahu ada penjurusan saya searching apa saja yang dipelajari di kedua konsentrasi tersebut. Dan akhirnya pada saat semester dua saya memilih untuk mengambil teknik telekomunikasi di semester empat nanti.

Tapi diakhir-akhir semester tiga, timbul rasa galau dan bimbang untuk memilih konsentrasi, saya bingung memilih arus kuat atau arus lemah. Pendapat tiap dosen berbeda-beda, ada yang pro ke teknik tenaga listrik dan ada yang pro ke teknik telekomunikasi. Untuk perkembangan teknologi, teknik tenaga listrik cenderung sama dari dulu sampai sekarang, sedangkan teknik telekomunikasi selalu update mengikuti perkembangan zaman, itu kata dosen saya. Setelah berfikir panjang, saya mengambil kesimpulan bahwa belajar di TTE lebih mudah dibanding telekomunikasi. Itu hanya pendapat saya, karena tiap orang punya persepsi masing-masing. Dan pada akhirnya saya mengambil Teknik Tenaga Listrik atau bahasa kerennya Electrical Power Engineering.

Awal semester empat saya sudah dihantui rasa takut karena akan menghadapi mata kuliah Teknik Instalasi Listrik, mata kuliah tersebut konon katanya adalah mata kuliah ter-nyebelin di semester empat. Dan memang benar, kita harus membuat rancangan instalasi listrik gedung + gambar. “Ah gambar doang mah gampang, bisa pake visio atau autocad”, iya. Masalahnya adalah kita diberi tugas membuat gambar secara manual di kertas milimeterblok A0, setelah di acc baru kita bisa pindahkan ke software. Tidak hanya mata kuliah teknik instalasi listrik, hampir semua mata kuliah di semester empat ini sulit. Ada material elektroteknik, sinyal dan sistem, dan tidak ketinggalan praktikum teknik tenaga elektrik 1 yang sangat melelahkan. Tapi sesulit apa pun itu jika kita mau berusaha pasti bisa dan usaha tidak akan mengkhianati hasil. Itu prinsip yang saya terapkan di semester empat kemarin.

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Setelah melewati satu semester yang melekahkan dan penuh perjuangan, alhamdulillah rasa lelah itu dibayar dengan nilai yang cukup memuaskan. IP semester 4 saya 3,57. Banyak materi yang bisa saya terapkan langsung di kehidupan nyata. Dulu ketika melihat kotak kecil yang menempel ditembok, saya hanya bisa bilang “itu buat listrik”, tapi sekarang “itu box SDP isinya MCB, fuse, ampheremeter, dll”. Dulu jika disuruh menyambung kabel asal-asalan, sekarang sudah tahu tipe-tipe sambungan kabel, dan masih banyak manfaat lain yang saya rasakan. Dan pada akhirnya didalam hati saya berkata “Alhamdulillah Gak Salah Pilih”.