Assalamualaikum. Kali ini saya
tidak akan membahas tentang tips trik lolos SNMPTN atau review jurusan, di
postingan ini saya akan berbagi pengalaman atau mungkin cerita lebih tepatnya. Saya
akan bercerita tentang jurusan yang sedang saya jalani sekarang. Teknik
Elektro, ya itu adalah jurusan yang sedang saya jalani. Jujur saya tidak
mengira bisa masuk jurusan ini, jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan
bakat saya. Saya sangat benci dengan rangkaian-rangkaian listrik, ketika saya
menemui materi itu di SMP dan SMA saya tidak bisa menguasainya.
Ketika SMA saya ingin sekali
masuk ke jurusan Teknik Informatika karena saya merasa mempunyai bakat di
jurusan tersebut. Ketika ada teman atau keluarga yang bertanya “Van kuliah mau
ambil jurusan apa?”, saya jawab Teknik Informatika. Keinginan saya pun didukung
oleh kedua orangtua saya.
Naik ke kelas 11.. Saya mulai
mencari informasi tentang kampus yang memiliki jurusan Teknik Informatika,
ternyata hampir semua perguruan tinggi di Bandung memiliki jurusan Teknik
Informatika mulai dari ITB, UNPAD, TELKOM UNIVERSITY, ITENAS, UNJANI, UPI (Ilmu
Komputer), dll. Dan saya pun mulai tahu kalau masuk jurusan Teknik Informatika
itu susah banyak sekali saingan. Di kelas 11 ini juga saya mulai memprediksi
peluang saya untuk lolos SNMPTN, saya mulai membuat rekap nilai sendiri dan saya
membuat target nilai untuk semester selanjutnya. Disini saya mulai tahu
beberapa factor yang bisa membuat saya lolos SNMPTN, mulai dari alumni, nilai
rapot, dll.
Naik ke kelas 12.. Ketika
teman-teman saya yang lain mengikuti les di berbagai bimbel, saya tidak
diizinkan untuk mengikuti les oleh orangtua saya, entah apa alasanya saya tidak
tahu. Ketika teman-teman saya mengikuti program intensif untuk SBMPTN, lagi-lagi
saya tidak ikut. Saya tidak mengikuti program belajar untuk SBMPTN, saat itu
saya berfikir pasti saya tidak akan lolos jika mengikuti ujian tulis SBMPTN,
orang-orang yang les sampai puluhan juta saja banyak yang tidak lulus apalagi
saya. Hal itu membuat keinginan saya untuk lolos SNMPTN sangat besar, saya akan
melakukan segala hal untuk lolos. Saya rela masuk jurusan apa saja yang penting
lolos SNMPTN. Saya lihat nilai rapot dan nilai biologi lah yang nilainya selalu
naik tiap semester. Katanya jika ingin lolos, nilai yang sesuai dengan prodi
yang dipilih harus besar. Oke saat itu saya ingin berniat untuk memilih jurusan
biologi di SNMPTN. Beberapa minggu kemudian saya berfikir, apakah saya mampu
kuliah di jurusan biologi?. Lalu setelah saya konsultasi dengan guru BK, beliau
menyarankan kepada saya untuk masuk jurusan Ilmu Komputer karena beliau tahu
minat dan bakat saya ada di jurusan itu. Saya terima saran dari beliau.
Beberapa minggu sebelum
pendaftaran SNMPTN, sekolah saya bekerja sama dengan sebuah lembaga bimbingan
belajar untuk mengadakan simulasi SNMPTN. Saat itu saya disuruh menuliskan 6
pilihan program studi dari 2 universitas, saya memilih 3 jurusan dari UPI dan 3
dari Universitas Brawijaya. Jujur saat itu saya asal-asalan dalam mengisi
pilihan program studi, karena saya rasa hasil dari simulasi itu akan berbeda
dengan hasil SNMPTN yang sebenarnya. Seminggu kemudian hasil dari simulasi
muncul. Hasilnya saya dinyatakan lolos di 2 program studi di UPI yaitu teknik
sipil dan elektro dan sisanya tidak lolos karena nilai saya di bawah batas
minimal.
Awalnya saya ragu untuk mengikuti
hasil simulasi tersebut, tapi setelah saya bertanya ke wali kelas tahun lalu
banyak yang lulus setelah mengikuti hasil simulasi tersebut. Setelah berbicara
dengan orangtua dan guru BK akhirnya saya memilih Teknik Elektro di SNMPTN. Dan
Alhamdulillah ternyata benar saya lolos SNMPTN.
Ketika memulai perkuliahan, saya
sangat takut karena saya tidak bisa apa-apa saya merasa tersesat di jurusan ini.
Saya takut tidak bisa lulus tepat waktu, saya takut mengecewakan orang tua
saya. Tapi setelah satu semester berlalu rasa takut itu mulai hilang, saya
mulai menikmati kuliah di jurusan Teknik Elektro, jurusan yang awalnya tidak
sesuai dengan minat dan bakat saya. Saya selalu berdoa semoga saya tersesat
dijalan yang benar.
Kesimpulanya, ketika kalian tidak
bisa masuk ke jurusan yang kalian inginkan jangan bersedih jangan putus asa. Belum
tentu jurusan yang kalian inginkan bisa membawa kalian sukses. Salah jurusan
tidak apa-apa yang penting jangan salah masa depan. Untuk kalian adik-adik
angkatan 2016 dan seterusnya tetap semangat jika kalian “salah” jurusan. Semoga
kalian tersesat dijalan yang benar.
0 Comments
Post a Comment